QIROAH SURAT AL BAQOROH AYAT KE-14

May 23, 2017 at 2:27 pm | Posted in Tulisan Lainnya | Leave a comment

QIROAT SAB’AH AYAT KE-14 SURAT AL BAQOROH
By. Neno Triyono
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَى شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ

Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: “Kami telah beriman”. Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: “Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok”.
1. Variasi cara baca “آمَنُوا” dan “آمَنَّا” (aamanuu dan aamannaa), dalam ilmu tajwid ini dinamakan dengan mad badal. Qiro’ah sab’ah membacanya dengan panjang 2 harakat.

Namun qiro’ah Naafi’ melalui riwayat Warsy memanjangkannya 2 / 4 / 6 harakat, Jadi bisa dibaca aamanuu / aaaamanuu / aaaaaamanuu menurut madzhab riwayat Warsy dari qiroah Naafi’.

2. Variasi cara baca “خَلَوْا إِلَى” (Kholau ilaa). Qiroah sab’ah membacanya seperti itu “kholau ilaa”.

Akan tetapi qiroah Naafi’ dalam riwayat Warsy membacanya dengan “خَلَوِا اِلَى” (kholawi ilaa).

Dan juga qiroah Hamzah dalam riwayat Kholaf membacanya dengan saktah “kholau” berhenti sebentar untuk saktah baru dilanjutkan “ilaa”. 

3. Variasi cara baca “شَيَاطِينِهِمْ” (Syayaathiinihim), demikian cara baca qiroah sab’ah. Namun dalam qiroah Ibnu Katsiir baik dalam riwayat al-Biziy, maupun Qunbul, huruf mim terakhirnya didhomah sehingga dibaca “شَيَاطِينِهِمُ”  (Syayaathiinihimu).

4. Variasi cara baca “إِنَّا مَعَكُمْ” (innaa ma’akum), demikian cara baca qiro’ah Sab’ah. Namun dalam qiroah Naafi’ dalam riwayat Warsy huruf “mim” pada “ma’akum” didhomah dan dibaca panjang sehingga membacanya menjadi “innaa ma’akumuuuu innmaa..). kemudian dalam qiroah Hamzah dalam riwayat Kholaf membacanya dengan saktah “ma’akum” berhenti sebentar untuk saktah baru dilanjutkan “innamaa..”, dan satu variasi lagi dalam qiroah Ibnu Katsir baik dalam riwayat al-Bizziy maupun Qunbul mendhomahkan hurum “mim”nya sehingga dibaca “innaa maa’kumu innamaa..”.

5. Variasi cara baca “مُسْتَهْزِئُونَ” (mustahziuun), demikian cara baca qiroah sab’ah.

Namun dalam qiroah Hamzah riwayat Kholaf, dibaca dengan menghilangkan hamzahnya, jadi dibaca “مُسْتَهْزُوْنَ” (mustahzuun).
Tanbiih : Al-Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya tidak menyebutkan perbedaan ragam variasi diatas, kemungkin karena memang perbedaannya minor, tidak sampai berpengaruh kepada makna ayat. Wallahul a’lam.
Catatan untuk pelajaran tafsir Ibnu Katsir

Leave a Comment »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.
Entries and comments feeds.