SYARAH BUKHORI KITAB WUDHU BAB 74 MEMBERIKAN SIWAK KEPADA YANG LEBIH TUA

January 10, 2014 at 11:26 pm | Posted in Penjelasan Bukhori | Leave a comment

74 – باب دَفْعِ السِّوَاكِ إِلَى الأَكْبَرِ

Bab 74 Memberikan Siwak kepada yang Lebih Tua

 

Penjelasan :

Yakni ini adalah bab tentang adab-adab dalam masalah siwak, diantaranya ketika ada 2 orang yang meminta siwak, maka hendaknya kita berikan kepada yang lebih tua diantara mereka. Karena ini termasuk bab menghormati orang tua. Nabi sholallahu alaihi wa salam bersabda :

مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ حَقَّ كَبِيرِنَا فَلَيْسَ مِنَّا

“Barangsiapa yang tidak menyayangi yang lebih kecil diantara kami dan tidak mengenal haknya orang yang lebih besar, maka bukan golongan kami” (HR, Abu Dawud, Tirmidzi dan selainnya, dishahihkan oleh Imam Al Albani).

Berkata Imam Bukhori :

246 – وَقَالَ عَفَّانُ حَدَّثَنَا صَخْرُ بْنُ جُوَيْرِيَةَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « أَرَانِى أَتَسَوَّكُ بِسِوَاكٍ ، فَجَاءَنِى رَجُلاَنِ أَحَدُهُمَا أَكْبَرُ مِنَ الآخَرِ ، فَنَاوَلْتُ السِّوَاكَ الأَصْغَرَ مِنْهُمَا ، فَقِيلَ لِى كَبِّرْ . فَدَفَعْتُهُ إِلَى الأَكْبَرِ مِنْهُمَا » . قَالَ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ اخْتَصَرَهُ نُعَيْمٌ عَنِ ابْنِ الْمُبَارَكِ عَنْ أُسَامَةَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ

107). Hadits no. 246

“Áffaan berkata, haddatsanaa Sokhr bin Juwairiyyah dari Naafi’ dari Ibnu Umar rodhiyallahu anhu bahwa Nabi sholallahu alaihi wa salam berkata : “aku bermimpi sedang bersiwak, lalu datang 2 orang laki-laki, salah satunya lebih tua, aku memberikan siwak kepada yang lebih kecil, maka dikatakan kepadaku, berikan kepada yang lebih besa, maka aku memberikannya kepada yang lebih besar”.

Abu Abdillah (Imam Bukhori) berkata : ‘Nu’aim meringkasnya dari Ibnu Mubaarok dari Usamah dari Naafi’ dari Ibnu Umar rodhiyallahu anhu’.

HR. Muslim no. 6071

 

Biografi Perowi Hadits

Penjelasan biografi perowi hadits :

 

1.  Nama                      : Abu Utsman ‘Affaan bin Muslim

Kelahiran                : Wafat tahun 219 H di Baghdad

Negeri tinggal         : Baghdad

Komentar ulama      : Ditsiqohkan oleh Imam Ibnu Maín, Imam Abu Hatim, Imam Ibnu Sa’ad, Imam al-Íjli dan Imam Ibnu Hibban.  

Hubungan Rowi       : Sohkroh adalah salah seorang gurunya, sebagaimana ditulis oleh Imam Al Mizzi.

 

2.  Nama                      : Abul Naafi’ Shokhroh bin Juwairiyyah

Kelahiran                : –

Negeri tinggal         : Bashroh

Komentar ulama      : Ditsiqohkan oleh Imam Ahmad, Imam Ibnu Saád, Imam Dzuhli dan Imam Ibnu Hibban. Imam Abu Hatim, Imam Abu Zur’ah dan Imam Nasa’i menilaianya, laa ba’sa bih.

Hubungan Rowi       : Naafi’ adalah salah seorang gurunya, sebagaimana ditulis oleh Imam Al Mizzi.

 

(Catatan : Semua biografi rowi dirujuk dari kitab tahdzibul kamal Al Mizzi dan Tahdzibut Tahdzib Ibnu Hajar)

Penjelasan Hadits :

  1. Hadits ini mu’alaq, Al Hafidz dalam “al-Fath” berkata :

وَقَدْ وَصَلَهُ أَبُو عَوَانَةَ فِي صَحِيحِهِ عَنْ مُحَمَّد بْن إِسْحَاق الصَّغَانِيِّ وَغَيْره عَنْ عَفَّانَ وَكَذَا أَخْرَجَهُ أَبُو نُعَيْمٍ وَالْبَيْهَقِيّ مِنْ طَرِيقِهِ

“hadits ini disambungkan sanadnya oleh Abu ‘Awaanah dalam shahihnya dari Muhammad bin Ishaq ash-Shon’ani dan selainnya dari ‘Affaan, demikian juga riwayat dari Abu Nu’aim dan Baihaqi dari jalannya”.

2. Adab dalam bermuamalah dengan manusia, mendahulukan orang yang lebih tua.

3. Nabi sholallahu alaihi wa salam adalah orang yang cinta kebersihan, sehingga Beliau selalu dalam keadaan bersih dan wangi tubuhnya. Begitulah seharusnya umatnya, tidak berpenampilan dekil, apalagi beralasan bahwa hal tersebut dilakukan dalam rangka beribadah.

Leave a Comment »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a comment

Blog at WordPress.com.
Entries and comments feeds.